Salah satu siswa MAN 1 Wonogiri saat memproses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk usahanya dipandu pemateri Aziz Widhi Nugroho, SH, M.H.


    Dosen Prodi Hukum FISH Univet Bantara Sosialisasi Milenial Entrepreneur dan Pembuatan Legalitas Usaha untuk Siswa MAN 1 Wonogiri 


    Wonogiri- majalahlarise.com -Dosen Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo yakni Aziz Widhi Nugroho, SH, M.H dan Retno Eko M, SH, MH melakukan Sosialisasi Milenial Entrepreneur dan Pembuatan Legalitas Usaha diikuti siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Wonogiri. Bertempat di Aula Gedung Asrama sekolah. Sabtu (27/4/2024).

    Kepala MAN 1 Wonogiri diwakili Waka Kesiswaan Sunardi, S.Ag dalam sambutan menyampaikan terimakasih dan selamat datang kepada Dosen Prodi Hukum Univet Bantara Sukoharjo. Selain itu, pertemuan ini memiliki banyak ilmu yang sangat dibutuhkan oleh siswa kelas 12 walau waktunya sejenak.

    "Kita niatkan bersama mencari informasi termasuk mencari ilmu ada keberkahan walau diberikan sesaat," ujarnya.

    Dosen prodi Hukum FISH, Aziz Widhi Nugroho, SH, M.H dan Retno Eko, SH, MH saat foto bersama siswa kelas 12 MAN 1 Wonogiri usai sosialisasi.

    Baca juga: Launching SENSASI ISI Surakarta Sebagai Sistem Tracer Study untuk Alumni

    Pemateri Aziz Widhi Nugroho, SH, M.H memaparkan tentang membangun jiwa dan mental entrepreneur sejak diri dan proses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk usaha perorangan.

    "Adik-adik harus punya mental dan jiwa entrepreneur. Punya jiwa enterpreneur sekecil apapun itu ditemukan dalam diri sendiri. Buatlah usaha walau kecil dan menjalankan usaha dilandasi ketulusan hati. Jangan serakah tetapi tetap jaga kebersamaan dengan melatih orang-orang ikut menjalankan usaha," ungkapnya.

    Lebih lanjut dipaparkan, usaha yang dijalankan perlu dan penting memiliki legalitas ijin salah satunya NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai identitas usaha dan mendapatkan berbagai kemudahan dalam usaha seperti akses perbankan untuk pelaku usaha. listrik untuk usaha, pendaftaran merek, sertifikat halal, program pemerintah, SPP-IRT, BBM Bersubsidi, Hak Akses SIKAP LKPP.

    "Untuk membuat Nomor Induk Berusaha sangat mudah cukup dengan KTP dan email. Bisa untuk membuat ijin usaha perorangan sehingga untuk para siswa dan bapak ibu guru terkait perijinan usaha itu mudah tidak serumit yang dibayangkan selama ini," jelasnya.

    Disampaikan pula, adanya sosialisasi Milenial Entrepreneur ini diharapkan siswa punya jiwa dan mental entrepreneur. "Semua profesi yang sekarang ini dengan ekonomi tidak menentu maka entrepreneur akan menjadi salah satu profesi sangat bermanfaat," ujarnya.

    Sebelum Dosen Retno Eko M, SH, MH menyampaikan sosialisasi prodi Hukum yang merupakan program studi baru di Univet Bantara Sukoharjo diadakan praktik proses pembuatan legalitas usaha NIB (Nomor Induk Berusaha) secara online dan gratis bagi siswa yang sudah memiliki usaha. (Sofyan)

    Baca juga: FIB UNS Ajak Antropolog USA Kunjungan Budaya



    Launching SENSASI (Sensus Alumni ISI Surakarta) yang diresmikan oleh Wakil Rektor III, Dr. Sugeng Nugroho, S.Kar., M.Sn.


    Launching SENSASI ISI Surakarta Sebagai Sistem Tracer Study untuk Alumni


    Solo- majalahlarise.com -Launching SENSASI (Sensus Alumni ISI Surakarta) yang diresmikan oleh Wakil Rektor III, Dr. Sugeng Nugroho, S.Kar., M.Sn. ini dilaksanakan satu rangkaian pada acara gladi bersih wisuda Periode I 2024 jenjang D-4, S-1 dan S3 di Pendopo GPH. Joyo Kusumo ISI Surakarta.

    Peresmian yang dilaksanakan Selasa 23 April 2024 ini juga dihadiri oleh para wisudawan calon alumni, Wakil Dekan III FSRD, Ahmad Fajar Ariyanto, S.Sn., M.Sn. dan Wakil Dekan III FSP, Dr. Bondet Wrahatnala, S.Sos., M.Sn. beserta Tim Tracer Study ISI Surakarta yang diketuai oleh Halintar Cakra Padnobo, S.Sn., M.Sn.

    Sistem tracer study yang dirancang untuk menjembatani peran alumni setelah lulus dan berkarier ini dikembangkan oleh Isnawati Muslihah, S.Kom., M.Cs. selaku dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta beberapa waktu yang lalu.

    Acara yang dipandu oleh Devi Nirmala Muthia Sayekti, S.S., M.A. ini, Sistem Tracer Study ISI Surakarta yang diberi nama SENSASI (Sensus Alumni ISI Surakarta) telah resmi launching pada acara sosialisasi tracer study dan pengenalan IKA-Artistika.

    Sensus Alumni dilakukan untuk mengetahui masa transisi dari dunia kampus menuju dunia kerja dan untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan sistem pendidikan ISI Surakarta.

    Menurut Biro AKP Wiwik Setiyowati, S.Si., M.M. dalam rilis menjelaskan hasil dari sensus ini akan menjadi data yang sangat berharga bagi ISI Surakarta untuk diperlukan bagi berbagai kebutuhan pengembangan dan kemajuan kampus kedepannya. "Harapannya dengan dikenalkannya sistem ini dapat memudahkan institusi dalam penelusuran dan pengelolaan data alumni," imbuhnya. (Sofyan)

    Baca juga: FIB UNS Ajak Antropolog USA Kunjungan Budaya

    Prof. Sam Pack (Antropolog Budaya Kenyon College, Ohio USA) saat berkunjung di Sentra Pengrajin Gamelan, Wirun Sukoharjo.


    FIB UNS Ajak Antropolog USA Kunjungan Budaya

    Solo- majalahlarise.com -Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) pungkasi rangkaian kegiatan bersama Prof. Sam Pack (Antropolog Budaya Kenyon College, Ohio USA) dengan mengajak kunjungan budaya ke Pengrajin Ciu, Bekonang Sukoharjo dan Sentra Pengrajin Gamelan, Wirun Sukoharjo dan Candi Sukuh Karanganyar pada Jumat (26/04/2024) pagi. 

    Turut serta dalam kegiatan ini Kepala Program Studi (prodi) S-3 Kajian Budaya FIB UNS, Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum.,Ph.D., Dosen Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS, Dr. Yusana Sasanti Dadtun, S.S., M. Hum., Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS, Anugrah Irfan Ismail, S.Sn., M.Sn, tim penerjemah, tim publikasi, dan Tenaga Kependidikan FIB UNS. Dekan FIB UNS, Prof. Dr. Warto, M. Hum melepas rombongan kegiatan dengan pesan untuk menggali kekayaan budaya dan makna terdalam dari beberapa destinasi yang akan disinggahi. 

    Kunjungan budaya pertama di Pengrajin Ciu, Bekonang Sukoharjo. Sekretaris Desa Kelurahan Bekonang, Iqbal, menerima rombongan dengan baik, beliau mempersilahkan untuk melihat, mengamati, dan mengambil manfaat ciu dari prespektif yang positif. Tanggapan serupa juga diutarakan oleh Ketua Paguyuban Pengrajin Ciu di Bekonang, Sabar, beliau juga menambahkan beberapa kegunaan Ciu selain sebagai minuman. 

    Baca juga: MEMBANGUN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN DAN KETERAMPILAN BERBAHASA

    “Kendati Ciu tenar sebagai minuman lokal beralkohol, Ciu juga dapat dimanfaatkan sebagai hand sanitizer dan limbah penyulingannya dapat disulap menjadi pupuk, bahkan Bupati Sukoharjo kala itu memberikan nama khusus pada pupuk hasil dari limbah Ciu tersebut yaitu Ciunik” papar Sabar. 

    Rombongan mengunjungi beberapa Pengrajin Ciu salah satunya di tempat Ari. Prof. Sam mengutarakan pertanyaan tentang jumlah produksi Ciu dalam satu hari. Ari menjawab dengan seksama bahwa produksi Ciu setiap harinya dapat mencapai 200 hingga 300 liter. 

    Perjalanan di Pengrajin Ciu, Bekonang Sukoharjo ditutup dengan kunjungan di Team Sakit Bekonang. Dr. Yusana Sasanti yang dalam disertasinya meneliti tentang paguyuban pengunjuk (peminum) Ciu (Panguci) memberikan pemahaman terkait produk yang dihasilkan dari Team Sakit Bekonang. “Team Sakit Bekonang ini juga ada produk unik yang dihasilkan, salah satunya Minuman Gedhang Klutuk, minuman ini kadar alkholnya 0% jadi efek sampingnya jika kebanyakan minum bisa terjadi kantuk” paparnya. 

    Jelang tengah hari rombongan tiba di Sentra Pengrajin Gamelan di Wirun Sukoharjo yang merupakan tujuan kunjungan kedua. Bertempat di salah satu pengrajin senior di Wirun, Supoyo. Prof. Sam berkesempatan menyaksikan pembuatan gamelan secara detail juga diajak untuk memainkan gamelan yang dipajang di galeri rumah Supoyo. Diiringi langit sore yang kian memerah kunjungan diselesaikan di Candi Sukuh. (Sofyan)

    Baca juga: ISI Solo Siap Gelar 24 Jam Menari ke-18 Skena Menari: Bersua, Bercengkerama, Berkelana

    MEMBANGUN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN DAN KETERAMPILAN BERBAHASA

    Oleh: Salma Nur Jannah

    salmaaenji@gmail.com

    Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta


    Salma Nur Jannah


           Mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani (Ki Hajar Dewantara). Guru menuntun peserta didik untuk berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Guru bukan sebagai sumber satu-satunya untuk belajar, karena pada sat ini banyak sekali sumber belajar yang bisa dimanfaatkan. Lingkungan sekitar, internet, perpustakaan, dan lain-lain. 

           Pendidikan pada saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan berdasarkan kecerdasan anak. Dengan adanya kurikulum merdeka ini seperti gayung bersambut untuk menanamkan karakter melalui pembiasaan baik/aksi nyata. Pendidikan karakter anak dapat dipengaruhi dari beberapa banyak faktor, diantaranya adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman, bahasa, tingkah laku, dan lain-lain. Salah satunya adalah dipengaruhi oleh bahasa. 

           Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan interaksi dengan orang lain, bahasa ini digunakan sebagai modal utama. Bahasa anak pertama dipengaruhi dari keluarga kemudian akan berkembang di lingkungan masyarakat. Bahasa yang digunakan anak untuk komunikasi ini akan berpengaruh pada kepribadian anak. Pendidikan karakter merupakan suatu cara untuk membangun kepribadian seseorang melalui pendidikan yang diharapkan memunculkan aksi nyata seseorang, tingkah laku baik, jujur, tanggung jawab, peduli terhadap orang lain, pekerja keras, dan sebagainya (Lickona, 1991 dalam Bestari, 2010:155)

           Pendidikan karakter harus selalu diajarkan, dijadikan kebiasaan, dilatih secara konsisten dan kemudian barulah menjadikan karakter anak. Kondisi pada saat ini di mana meningkatan kekerasan di kalangan anak, terjadinya bullying. Dengan adanya penguatan karakter melalui pendidikan, maka semua itu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui penggunakan bahasa yang baik. Penggunaan bahasa yang baik, akan mencerminkan karakter yang baik. Seperti pepatah Jawa yaitu ajining diri ana sing lathi. Artinya bahwa ucapan memegang peranan penting bagi seseorang karena diyakini harga diri seseorang ditentukan oleh ucapan, seseorang harus berhati-hati menjaga ucapannya.

           Banyak anak membutuhkan tempat untuk belajar dan pembiasaan penanaman karakter di luar jam sekolah. Mengingat anak Sekolah Dasar pulang pukul 13.00 WIB sehingga waktu di rumah banyak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut maka timbul untuk mengadakan rumah belajar bersama dalam mengisi waktu luang setelah sekolah. Dalam belajar bersama ini diselipkan nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ditingkatkan. Mulai dari yang sederhana tentang pembiasaan tingkah laku hingga anak merasa aneh jika melakukan hal yang kurang baik. Dengan demikian maka dalam karya ilmiah ini, saya mengangkat judul Membangun Karakter melalui (Pembelajaran) Bahasa. Bedasarkan deskripsi di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahwa pembelajaran bahasa dapat membangun karakter anak.  

           Karakter adalah ciri pada diri seseorang sebagai ciri khas setiap individu yang dibangun dan dikembangkan melalui proses yang panjang dan tidak bisa dipelajari secara instan oleh anak. Menurut Kertajaya (2020:03) bahwa karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri itu akan mengakar dan mendarah daging pada diri anak, dalam hal ini bagaikan mesin yang akan menjadi penggerak atau pendorong dalam berucap dan bertindak. 

           Pendidikan karakter anak dengan penggunaan bahasa, dapat dilakukan dengan cara: Penggunaan bahasa yang baik, Pembiasaan berbahasa yang baik, Pembiasaan dapat Budaya berbahasa yang baik.

           Langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengimplementasikan yang sudah saya rencanakan adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan; Perencanaan yang matang akan memengaruhi hasil yang baik. Merencanakan dalam penggunaan bahasa yang baik untuk menciptakan karakter yang baik pula. Menyusun program kerja yang akan dilakukan paling tidak dalam satu tahun, merumuskan sasaran yang akan dituju, membuat target yang arus dipenuhi. Perencanaan disusun secara detail sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam melakukan suatu tindakan. Ide awal adalah ketika melihat anak-anak usia SD menggunakan bahasa yang kasar. Berawal dari itu maka didirikan kegiatan belajar bersama, membaca dan menulis sebagai keterampilan dasar dalam berbahasa. 2) Kerjasama; Kerjasama yang disambut oleh anak dan orang tua juga mendapat perhatian dari pemerintah desa setempat. Kepala dusun secara langsung dan tidak langsung memberikan suport. Selain itu juga pemerintah desa juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Kerjasama ini juga dibantu oleh mahasiswa yang melaksanakan KKN di desa, diantaranya adalah daro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Duta Bangsa Surakarta (UDB). 3) Kolaborasi; Kolaborasi yang baik antara kepala dusun, kepala desa, dan mahasiswa yang KKN di desa. Kegiatan yang sangat menumbuhkan anak semangat untuk selalu belajar dan melanjutkan cita-cita tinggi. Setiap ada event mengenai belajar dengan anak usia Sekolah Dasar, selalu diajak untuk kolaborasi. Dengan saling bergandengan tangan maka secara bersama saling menumbuhkan karakter pada diri anak. 4) Kontinu; Kegiatan ini dilaksanakan secara ajeg setiap hari Rabu, dengan waktu Bakda Maghrib sampai dengan pukul 20,.30 WIB. Dilaksanakan secara kontinu membuat semangat anak-anak selalu selama mengikuti kegiatan belajar bersama. 

           Dengan demikian disimpulkan bahwa memang menggunakan bahasa yang baik dapat memengaruhi terciptanya karakter bagi anak. Bahasa adalah sebagai pengantar alat komunikasi, identitas seseorang bisa dilihat dari bahasa (komunikasi) yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa yang baik, akan mencerminkan karakter/ kepribadian seseorang. Dimulai dari yang kecil, dimulai dari lingkungan keluarga, maka akan membawa efek yang besar dalam perkembangan anak. 

     

    Ketua Umum Hari Tari Dunia ISI Solo, F. Hari Mulyatno, M. Hum bersama Dwi Rahmani, M. Hum (Ketua Jurusan Tari) dan Dr. Eko Supriyanto, M. FA. (Kaprodi Koreografi Inkuiri) memberi keterangan kegiatan Skena Menari kepada sejumlah awak media di Lobby Teater Besar ISI Solo, Jumat (26/4). 


    ISI Solo Siap Gelar 24 Jam Menari ke-18 Skena Menari: Bersua, Bercengkerama, Berkelana


    Solo- majalahlarise.com -Pergelaran 24 Jam Menari ISI Solo ke-18 akan dihelat di lingkungan ISI Solo Kampus Kentingan pada Senin (29/4) mulai pukul 06.00 WIB. 24 Jam Menari sebagai perayaan Hari Tari Dunia tahun ini mengambil tema “Skena Menari: Bersua, Bercengkerama, Berkelana” dengan tiga agenda utama yaitu Skena Menari, Festival 24 Jam Menari, dan Penari 24 Jam. Patut dicatat juga, ada 131 komunitas/ kelompok tari dari seluruh Indonesia dan 1 dari mancanegara dengan jumlah penari lebih dari 3000 orang.

    Ada 8 orang penari dari sejumlah kota di Indonesia yang akan menari selama 24 jam nonstop bersama tiga musisi yang akan bermusik selama 24 jam nonstop juga. Bila sesuai dengan skenario, akan ada seorang penari 24 jam yang akan mulai menari sejak turun dari Stasiun Solobalapan dan berjalan ke Kampus ISI Solo di Kentingan.

    Demikian disampaikan Ketua Umum Hari Tari Dunia ISI Solo, F. Hari Mulyatno, M. Hum kepada sejumlah awak media di Lobby Teater Besar ISI Solo, Jumat (26/4). Bersama Dwi Rahmani, M. Hum (Ketua Jurusan Tari) dan Dr. Eko Supriyanto, M. FA. (Kaprodi Koreografi Inkuiri) disampaikan Perayaan 24 Jam Menari ISI Solo tahun ini akan menjadi istimewa karena selain ada festival 24 Jam Menari yang rutin digelar sejak 2007 silam juga akan ada 6 panggung skena yang bersua dan bercengkerama tentang Gendhon Legacy, Kid Dancing, Contemporer, International, Folk Dance, dan Disable Dancing.

    Baca juga: 72 Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo Check Up Pertahankan Kesehatan dan Produktivitas Merdeka Belajar

    Orasi Budaya akan disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Republik Indonesia, Hilmar Farid, Ph. D, pada Senin (29/4) pagi seusai seremonial pembukaan oleh Rektor ISI Solo, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum.

    “Skena Menari adalah upaya kami sebagai akademisi untuk berpikir secara kritis, bagaimana melihat dinamika seni tari dan pertunjukan pada umumnya yang selalu diposisikan sebagai obyek, kami ingin membangun konstruksi, seni ada subyek,” demikian Eko “pece” Supriyanto menjelaskan terkait tema 24 Jam Menari ke-18 pada tahun ini.

    Tak lupa Panitia Hari Tari Dunia, 24 Jam Menari ISI Solo menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung dan membantu dalam segala aspek sehingga gelaran ini siap dilaksanakan.

    “Terima kasih kepada Kemendikbudristek RI, Kemenparekraf RI, Rektor dan Jajaran Pimpinan ISI Solo, serta sejumlah sponsor yang telah mendukung kami secara material maupun spirit untuk terus “berkelana” dalam kerangka kemajuan dan pemajuan seni budaya Indonesia,” demikian Eko menegaskan. (Sofyan)

    Baca juga: Yumna Sakhi Amilabiba, Siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono Raih Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Kecamatan


    Salah satu guru SD Muhammadiyah 1 Solo mengikuti check up kesehatan.

    72 Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo Check Up Pertahankan Kesehatan dan Produktivitas Merdeka Belajar 


    Solo- majalahlarise.com -Cek kesehatan yang pada umumnya dilakukan di rumah sakit atau puskesmas terdekat kali ini bisa dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah yang beralamat di Jalan Kartini Nomor 1, Jumat (26/4/2024). 

    Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti menjelaskan sekolah yang berdiri sejak 1935 ini menyediakan alat kesehatan untuk mengontrol kadar gula, kolesterol, dan asam urat.

    Menurutnya, langkah ini dipilih karena sekolah menjadi sekolah penggerak dengan pelayanan Pendidikan yang berpusat pada siswa dan belajar sepanjang hayat.

    “Demi kenyamanan dan kesehatan seluruh warga sekolah pihak sekolah mengoptimalisasi fasilitas yang ada di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Diikuti sebanyak 72 guru karyawan (gukar) untuk mempertahankan Kesehatan dan produktivitas merdeka belajar,” terangnya.

    Baca juga: Yumna Sakhi Amilabiba, Siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono Raih Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Kecamatan

    Sayekti menjelaskan, sehari-hari UKS ‘dijaga’ oleh perawat Nurtiningsing ahli Madya Kesehatan. “al Hamdulillah, hari ini tenaga pendidik dan kependidikan bisa check up asam urat dan kolesterol. Selamat bagi 9 guru yang telah lolos sebagai guru penggerak, ada Tri Yuniarti SSi SPd, Dyah Elina Indriyani SPd, Eni Khusnul Khotimah SPd, Jaka Prasetya MPd, Sri Martono Lanjarsari MPd, Ria Susanti SPi SPd, Nur Fitri Astuti SPd, SW Winarsi Sag SPd dan Dien Qonitah SPd,” ujarnya.

    Frekuensi ideal dari medical check up untuk pekerja dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, riwayat kesehatan pribadi, jenis pekerjaan, dan kebijakan sekolah.

    Kemunculan kurikulum merdeka yang digagas langsung oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, dimana konsep utama merdeka belajar ialah merdeka dalam berfikir. Guru memiliki kebebasan secara mandiri untuk menterjemahkan kurikulum sebelum dijabarkan kepada para siswa sehingga guru mampu menjawab setiap kebutuhan siswa pada saat proses pembelajaran.

    Dalam melakukan proses pembelajaran kepada siswa, guru harus mampu menyesuaikan strategi, model dan metode pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik tersebut. Siswa dituntut secara aktif dan mandiri dalam membentuk keterampilan 4C yaitu critical thinking, communication, colaboration, dan creativity.

    “Guru tidak dapat lagi mengajar dengan strategi pembelajaran yang konvensional, standar atau biasa-biasa saja. Guru harus dapat inovatif dengan memperkaya dan memperbaharui ilmu maupun keterampilan untuk dapat menyuguhkan kegiatan pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan memanfaatkan teknologi dengan mobilitas tinggi, maka kesehatan adalah yang utama,” bebernya. (Sofyan)

    Baca juga: Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain, FSRD ISI Surakarta Gelar Kuliah Umum, Rasa Nusantara Desain Interior Istana Kepresidenan IKN

    Yumna Sakhi Amilabiba saat foto bersama Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan dan Waka Kurikulum SD Muhammadiyah PK Banyudono.


    Yumna Sakhi Amilabiba, Siswa SD Muhammadiyah PK Banyudono Raih Juara 1 Lomba Matematika Tingkat Kecamatan

    Boyolali- majalahlarise.com -Yumna Sakhi Amilabiba dari SD Muhammadiyah PK Banyudono menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 1 dalam Lomba Matematika tingkat kecamatan Banyudono. Acara prestisius tersebut digelar oleh Korwil Dikdas Paud dan LS Banyudono di Trayu. Acara dibuka dan dihadiri oleh Pengawas Sekolah Dra. Sri Hani dan Ngadinem, S.Pd. Kamis (25/4/2024).

    Putri Endriastuti selaku waka Kesiswaan menyampaikan Yumna Sakhi berhasil memukau para juri dan menyisihkan 32 peserta lainnya melalui pemecahan soal matematika yang cermat dan strategis. Prestasi gemilang ini menjadi bukti akan dedikasi serta kemampuan matematika yang luar biasa dari siswi berbakat ini.

    "Sementara untuk Score  Cabang IPAS SD Muhammadiyah PK hanya di posisi 3 yakni ananda Hasna Syafa Isyiwibowo, karena nilai Pada rangking tiga ini kembar doubel, atas  kebijakan Dewan juri diambil nilai uraian yang lebih tinggi," terangnya.

    Iin Marlinda selaku Waka Kurikulum, dan Putri Endriastuti selaku waka Kesiswaan mendampingi siswa hingga akhir acara merasa bersyukur, dan berharap semoga prestasi ini istiqamah dan menginspirasi siswa yang lain. (Sofyan)

    Baca juga: Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain, FSRD ISI Surakarta Gelar Kuliah Umum, Rasa Nusantara Desain Interior Istana Kepresidenan IKN


Top