GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Dampak Pandemi Covid-19, Jualan Batagor Jadi Cilok Kuah
Imam pedagang cilok kuah keliling. |
Dampak Pandemi Covid-19, Jualan Batagor Jadi Cilok Kuah
Wonogiri- majalahlarise.com -Mencari nafkah dan terus berusaha mencukupi kebutuhan keluarga menjadi amal ibadah yang memiliki pahala yang besar. Apapun usaha yang lakukan terpenting halal dan barokah.
Hal itulah yang dilakukan, Imam (34) pedagang cilok kuah keliling. Bermodalkan sepeda motor dan kotak tempat dagangan yang ditempatkan di jok belakang. Setiap hari keliling wilayah Wuryantoro menjajakan cilok kuah.
"Biasanya saya keliling di daerah Wuryantoro, Cengkal, Mundu, Bethek, Gumiwang, Suwondo, Jatirejo. Saya jualan mulai siang hari sampai magrib. Waktu ramai pembeli setelah ashar sampai jam lima sore," ucap pria asli Banyumas ini saat berbincang-bincang dengan majalahlarise.com belum lama ini di teras masjid Ploso Wuryantoro.
Baca juga: Mahasiswa UNS Surakarta Borong Dua Prestasi Internasional
Diceritakan juga, sebelumnya dia jualan batagor keliling ke sekolah-sekolah. Karena adanya pandemi Covid-19 siswa belajar di rumah beralih jualan cilok kuah keliling.
"Sudah enam bulan ini jualan cilok kuah keliling untuk usaha penggantinya. Saya pilih jualan cilok kuah karena masyarakat masih ada yang beli dan cilok sudah memasyarakat dari anak kecil sampai orang tua sudah kenal cilok. Kalau batagor masih jarang yang kenal," jelasnya.
Lebih lanjut, Imam mengatakan awal jualan cilok kuah belajar dari teman yang jualan bakso. Setelah bisa cara membuatnya dia praktikkan dan berjualan sampai sekarang.
"Setiap hari saya bisa jual tiga sampai empat kilogram cilok. Kadang masih kadang habis yang penting saya terus berusaha. Kendala jualan cuaca hujan tapi kalau habis hujan malah laris," ungkapnya.
Baca juga: KSPP Fakultas Ekonomi Univet Adakan Workshop Bedah Skripsi 2020
Dirinya juga bercerita, selama jualan tidak merasa ada persaingan antar pedagang cilok keliling. Tetapi antar pedagang ibarat sudah seperti saudara saling menanyakan keadaan dan kabar jualannya. Saling mendoakan agar dagangan laris terjual.
"Saya juga gabung menjadi anggota paguyuban pedagang keliling daerah Wuryantoro. Ada kurang lebih 30 an anggotanya. Ada juga pedagang keliling yang dari kecamatan lainnya tergabung dalam paguyuban ini karena jualannya di wilayah Wuryantoro," papar pria yang saat ini tinggal di Gumiwang Wuryantoro. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: