Mahasiswa saat melakukan pendampingan pemberian Surat Perintah Kerja Penutupan (SPK Penutupan) berupa peringatan tagihan tunggakan pembayaran di PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Unit Jaten.

Mahasiswa Unisri Magang Kerja di PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Unit Jaten

Karanganyar- majalahlarise.com -Dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka Magang Kerja (MBKM – Magang Kerja) Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2022 kelompok 45 dengan Dosen Pembimbing Magang (DPM) Setyaningsih SU, SE, MM, mahasiswi Jurusan Manajemen sedang melakukan magang di PUDAM Tirta Lawu Karanganyar unit Jaten mengadakan program kerja yaitu pendampingan dan membantu karyawan dalam pemberian surat perintah kerja penutupan (SPK Penutupan) berupa peringatan tagihan tunggakan pembayaran kepada pelanggan. 

”Kegiatan ini ditujukan untuk pelanggan pengguna air bersih di PUDAM Tirta Lawu  Karanganyar unit Jaten yang telah menunggak tagihannya selama 2 bulan sehingga diberikannya surat perintah kerja penutupan. Surat tersebut berisikan jumlah tunggakan yang harus dibayarkan beserta denda yang yang telah dibebankan," terang Widya Ningtyas kepada majalahlarise.com.

 Pemberian surat ini dilakukan untuk mengingatkan pelanggan agar segera melunasi pembayaran air. Tarif pembayaran ini sesuai dengan jumlah debit air yang digunakan, untuk denda yang dibebankan sebesar 10% dari pembayaran air sesungguhnya. Namun jika selama 3 bulan belum melunasi pembayaran maka akan dilakukan penutupan segel, sehingga air dari PUDAM tidak dapat digunakan lagi.

Kegiatan tersebut disambut baik dari pelanggan, karena ada beberapa pelanggan menunggu untuk ditagih dengan pemberian surat ini, hal ini membuat pelanggan dapat membayarkan secara langsung kepada petugas penagihan. Sehingga pelanggan tidak perlu harus keluar ke tempat pembayaran air. Namun banyak juga rumah kosong yang tidak ditempati sehingga mengakibatkan penunggakan pembayaran.

“Harapan saya sebagai Mahasiswi Universitas Slamet Riyadi Surakarta kepada pelanggan PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Unit Jaten untuk tertib dan tidak terlambat dalam pelunasan transaksi air, karena bila terlambat akan mendapatkan denda yang mengakibatkan semakin banyaknya jumlah pengeluaran biaya untuk air," harap Widya. (Sofyan)