GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Kelompok 73 KKN Univet Bantara Sukoharjo Bekerjasama dengan PIC PT Pendamping Stunting BKKBN Kabupaten Sukoharjo Mengelar Rapat Koordinasi Peran Lintas Sektor
Mahasiswa Kelompok 73 KKN Univet Bantara Sukoharjo saat foto bersama PIC PT Pendamping Stunting BKKBN Kabupaten Sukoharjo. |
Kelompok 73 KKN Univet Bantara Sukoharjo Bekerjasama dengan PIC PT Pendamping Stunting BKKBN Kabupaten Sukoharjo Mengelar Rapat Koordinasi Peran Lintas Sektor
Sukoharjo- majalahlarise.com -Mahasiswa Peduli Stunting Kelompok 73 KKN Univet Bantara Sukoharjo bekerjasama dengan PIC Perguruan Tinggi (PT) Pendamping Stunting Kabupaten Sukoharjo - BKKBN Provinsi Jawa Tengah mengadakan acara Rapat Koordinasi koordinasi peran lintas sektor dalam mendukung program kegiatan pencegahan dan penanggulanan stunting di desa Kemasan Polokarto Sukoharjo. Sabtu (26/8/2023) bertempat di Pendopo Balai Desa Kemasan.
Acara tersebut menghadirkan narasumber utama Titik Haryanti, SKM, MPH selaku PIC PT Pendamping Stunting Kabupaten Sukoharjo dan dihadiri oleh Agi Sumarno selaku Kepala Desa Kemasan, Purwani Agi Sumarno selaku Ketua Tim Penggerak PKK, Wahid Syariffudin selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Sutardi Selaku Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Babinsa, Kader Jumantik Desa Kemasan beserta perwakilan setiap kelompok.
Mengawali acara, Ratna Nur Santi Ketua Panitia Kelompok 73 KKN Univet Bantara Sukoharjo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Titik Haryanti selaku Narasumber dari PIC Perguruan Tinggi (PT) Pendamping Stunting Kabupaten Sukoharjo dan Kepala Desa Kemasan serta seluruh peserta atas dukungannya terhadap acara tersebut.
"Diharapkan kegiatan ini mampu menjadi trigger selanjutnya untuk Koordinasi Peran Lintas Sektor Dalam Mendukung Program Kegiatan Pencegahan Dan Penanggulanan Stunting di Desa Kemasan Polokarto Sukoharjo," harapnya.
Kepala Desa Kemasan, Agi Amarno, dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada Kelompok 73 yang telah menyelenggarakan acara tersebut. Begitupun dengan Dewi Puspito Sari, S.K.M., M.K.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 73, yang merespon positif kegiatan ini. Dewi juga meminta dukungannya kepada seluruh Perangkat Desa dan Lintas Sektor Desa Kemasan untuk mendukung program kegiatan pencegahan dan penanggulanan stunting di desa Kemasan Polokarto sukoharjo yang telah diinisiasi oleh KKN Kelompok 73 yang menjadi bimbingannya tersebut dengan dukungan penuh dari PIC Perguruan Tinggi (PT) Pendamping Stunting Kabupaten Sukoharjo, BKKBN Jawa Tengah.
Narasumber Titik Haryanti, SKM, MPH dalam materinya terkait Koordinasi Peran Lintas Sektor Dalam Mendukung Program Kegiatan Pencegahan dan Penanggulanan Stunting di Desa Kemasan Polokarto Sukoharjo menyampaikan beberapa hal diantaranya Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia seperti undernutrition, overweight, obesitas, dan defisiensi mikronutrien. Prevalensi stunting balita terus menurun, tetapi angkanya masih tinggi.
"Stunting terjadi hampir di seluruh wilayah dan di seluruh kelompok sosial ekonomi. Penyebab stunting bersifat multidimensional (kemiskinan, akses pangan, pola asuh dan pemberian makan pada balita). Stunting berdampak pada SDM, ekonomi, dan kemiskinan," paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam 8 tahun terakhir, stunting menurun secara konsisten. Rata-rata penurunan: 1,6% per tahun. Tahun 2019-2021 stunting turun 3,3% atau 1,65% per tahun. Jumlah balita stunting (2021) mencapai 5,3 juta orang sehingga Perlu percepatan penurunan stunting 10,4% dalam 3 tahun mencapai target RPJMN. Jika tidak diselesaikan dengan baik, stunting akan menjadi permasalahan lintas generasi. Mengingat penyebab stunting sangat kompleks baik langsung maupun tidak langsung, maka memerlukan intervensi lintas sector secara spesifik dan sensitive dan setiap intervensi memiliki kontribusi dalam penurunan stunting sebagaimana Rapat Koordinasi Peran Lintas Sektor yang saat ini dilakukan.
"Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholders secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, hingga tingkat desa," ujarnya.
Melalui Rapat Koordinasi Peran Lintas Sektor ini diharapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa/Kelurahan mulai bergerak secara terstruktur diantaranya Kepala Desa/Lurah menetapkan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan. Susunan keanggotaan tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah desa/kelurahan.Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan selanjutnya bertugas untuk mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat desa/kelurahan.
Dalam menjalankan tugasnya Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat desa/kelurahan selanjutnya melibatkan Tenaga Kesehatan paling sedikit mencakup bidan, tenaga gizi, dan tenaga kesehatan lingkungan; Penyuluh Keluarga Berencana dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana; Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK); Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan/ atau Sub-PPKBD/ Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader, dan/atau unsur masyarakat lainnya.
"Dengan Koordinasi Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting yang baik dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota dan Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Desa/Kelurahan maka Konvergensi atau upaya untuk memastikan seluruh intervensi penurunan stunting sampai pada target sasaran yaitu prevalensi stunting balita menurun 14 % pada tahun 2024," pungkas Titik Haryanti dalam penyampaian materinya. (Eko/ Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: