GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Halal Bihalal Keluarga Besar SMP Negeri 1 Paranggupito, Saling Memaafkan Tersambung Ikatan Batin Semakin Kuat
Siswa SMP Negeri 1 Paranggupito saat bersalaman saling memaafkan dengan bapak ibu guru. |
Halal Bihalal Keluarga Besar SMP Negeri 1 Paranggupito, Saling Memaafkan Tersambung Ikatan Batin Semakin Kuat
Wonogiri- majalahlarise.com -Keluarga Besar SMP Negeri 1 Paranggupito mengadakan kegiatan Halal Bihalal awal masuk sekolah setelah libur dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1445 H/ 2024 M. Kegiatan Halal Bihalal dimulai pukul 07.15 menit diikuti seluruh warga sekolah dihadiri ketua Komite SMPN 1 Paranggupito. Bertempat di halaman sekolah. Selasa (16/4/2024).
Acara Halal Bihalal diawali dengan sambutan dari Kepala SMP Negeri 1 Paranggupito, Assani Nugroho, S.Pd.,M.Pd. menyampaikan Selamat hari Idul Fitri 1445 H juga permohonan maaf kepada keluarga besar SMP Negeri 1 Paranggupito, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, secara pribadi maupun kedinasan.
"Jabatan tangan sebagai tanda saling memaafkan ini bukan hanya sebatas lahiriahnya saja tapi secara batiniah ikhlas saling memberi maaf dan terjalin komunikasi yang baik dari seluruh warga sekolah," sambungnya.
Baca juga: Sambut Dies Natalis ke-60 ISI SOLO Luncurkan Logo dan Tema Dies
Di akhir kata sambutan, Assani Nugroho memberikan penguatan serta motivasi kembali kepada siswa- siswi untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran juga program sekolah, akademik maupun non-akademik yang harus dilaksanakan mulai awal masuk sekolah. "Terlebih kelas 9 ini sudah sangat mepet waktunya untuk menghadapi PAT (Penilaian Akhir Tahun)," tuturnya.
Acara dilanjutkan hikmah Halal Bihalal sebelum melaksanakan kegiatan saling bersalaman antara guru dan siswa - siswi seluruh warga sekolah. Hikmah Halal Bihalal disampikan oleh Lugito, S.Pd.I selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Paranggupito. Ia menyampaikan istilah Halal Bihalal dan tiga makna Halal Bihalal.
Istilah Halal Bihalal banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat sesuai perayaan Idul Fitri. Pertanyaannya mengapa istilah Halal Bihalal hanya berlaku setelah Idul Fitri? Karena perayaan kembalinya manusia pada kesucian. “Idul” memiliki berarti suatu perayaan yang diulang-ulang, sedangkan “Fitri” bermakna suci.
"Maka Idul Fitri merupakan perayaan kembalinya manusia terhadap kesucian yang itu hanya bisa diraih dengan memperoleh ampunan dari Allah SWT, dan mendapatkan maaf dari sesama manusia," ungkapnya.
Terkait makna terkandung dalam istilah Halal Bihalal. Ia mengutip pendapat Quraish Shihab dalam membumikan Al-Qur’an. Menjelaskan sejumlah aspek untuk memahami istilah Halal Bihalal diantaranya; (1) Aspek tinjau Qur’an. Halal yang dituntut adalah halal yang thayyib, yang baik lagi menyenangkan. Dengan kata lain, Al-Qur’an menuntut setiap aktivitas dilakukan oleh setiap muslim merupakan sesuatu yang baik dan menyenangkan bagi semua pihak. (2) Aspek hukum fikih. Halal yang oleh para ulama dipertentangkan dengan kata haram, apabila diucapkan dalam konteks Halal Bihalal memberikan pesan bahwa mereka yang melakukannya akan terbebas dari dosa. Dengan demikian, Halal Bihalal menurut tinjau hukum fikih menjadikan sikap yang tadinya haram atau yang tadinya berdosa menjadi Halal. ini tentu tercapai ketika secara lapang dada saling maaf-memaafkan. (3) Aspek bahasa atau linguistik. Kata Halal dari segi bahasa diambil dari kata halla atau halala yang memiliki berbagai bentuk dan makna sesuai rangkain kalimatnya. Makna-makna tersebut yakni menyelesaikan problem, kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, dan melepaskan ikatan yang membelenggu.
"Dengan demikian, jika memahami kata Halal Bihalal dari tinjau kebahasaan ini, seseorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus menjadi tersambung kembali, sehingga seseorang menemukan hakikat Idul Fitri," jelasnya.
Nanda Amri, S.Pd selaku Waka Kesiswaan menjelaskan, Acara dilanjutkan dengan saling bersalaman, salaman dibagi dua, siswa putra dengan putra juga Bapak guru karyawan putra, siswa putri dengan putri.
"Acara gelar Halal Bihalal ini diperlukan agar keluarga besar SMP Negeri 1 Paranggupito, menjaga komunikasi yang baik dan saling memaafkan agar diri kita menjadi insan yang muttaqin," tuturnyam
Acara kegiatan Halal Bihalal berakhir ditutup dengan doa bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan belajar mengajar di dalam kelas seperti biasa. (Syarif)
Baca juga: Halal Bihalal Bani Khasan Munari, Sukses Dunia Akhirat
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: