Mata Najwa Hadir di Surakarta dalam Tajuk Panggung Warisan Budaya

Print Friendly and PDF



Mata Najwa Hadir di Surakarta dalam Tajuk Panggung Warisan Budaya

Solo- majalahlarise.com -Mata Najwa kembali hadir di Surakarta dalam tajuk “Panggung Warisan Budaya” pada Rabu (10/7). Berkolaborasi dengan Indonesian Heritage Agency dan ISI Surakarta, Mata Najwa mengajak sejumlah tokoh kesenian untuk berdialog di Pendopo Ageng KGPH Joyokusumo ISI Surakarta.

Tradisi dan warisan budaya kerap dinilai tak populer di mata anak muda sehingga muncul kekhawatiran bahwa budaya akan sulit dilestarikan. Di bidang warisan budaya benda (tangible cultural heritage), penilaian ini dikuatkan dengan temuan Kemendikbudristek pada 2022 yang menyatakan bahwa hanya sebesar 8,10% penduduk berusia 10 tahun ke atas yang  mengunjungi peninggalan sejarah/warisan budaya.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid bersama Plt Kepala Indonesian Heritage Agency dan Direktur Perfilman, Musik & Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, akan berdialog di panggung Mata Najwa terkait keresahan ini. Pengageng Mangkunegaran (KGPAA Mangkoenegaran X) sebagai anak muda yang terlibat langsung dengan upaya menjaga  warisan budaya juga akan berbagi cerita soal tantangan menjaga relevansi Pura Mangkunegaran sebagai cagar budaya.

Dalam bidang warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage), keresahan juga kerap muncul. Minimnya keterlibatan masyarakat dalam seni budaya menjadikan profesi pelaku seni tampak kurang diminati, termasuk dalam sektor pendidikan formal. Data Kemendikbudristek 2022 menunjukan hanya sebesar 0,5% penduduk Indonesia yang terlibat dalam seni budaya dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan. 

Mata Najwa mengajak serta aktor Ario Bayu yang telah malang melintang di bidang seni peran untuk memberi gambaran tentang bagaimana seni dan budaya di ranah profesional. Maestro Tari, Didik Nini Thowok dan seniman sekaligus dosen tari, Eko Supriyanto atau yang kerap disapa Eko Pece, juga hadir memeriahkan panggung Mata Najwa. Tak ketinggalan, Mata Najwa juga mengundang Mustiko Woro, sinden dan dalang muda yang akan memberikan perspektif dari kacamata Gen Z. Bukan hanya berdialog, panggung Mata Najwa kali ini akan semarak dengan berbagai pertunjukkan yang kental dengan seni dan budaya.

“Kita menyebutnya ‘warisan’ karena dari sana kita bisa memahami asal-usul, dan menggali jati diri. Warisan budaya itu sumber pengetahuan yang sangat kaya tentang sejarah dan perkembangan manusia. Ladang inspirasi yang begitu luas juga bagi kreasi kontemporer, rujukan menciptakan karya-karya hari ini. Maka, saya undang teman-teman menyaksikan MOS Surakarta untuk sama-sama belajar pentingnya menjaga warisan masa lalu guna memperjuangkan masa depan,” ujar Najwa Shihab, Tuan Rumah Mata Najwa.

Acara ini bisa disaksikan pemegang e-tiket yang telah melakukan registrasi pada 27 Juni silam tanpa dipungut biaya. Untuk mengakomodasi antusiasme netizen yang tidak berhasil mendapatkan e-tiket, Mata Najwa juga menyiarkan acara ini secara live streaming di kanal YouTube Najwa Shihab atau www.narasi.tv. (Sofyan)

Baca juga: Focus Group Discussion dan Workshop Peningkatan Kompetensi Komunikasi Antarbudaya yang Efektif


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top