Alumni 3D SMPN 1 Wonogiri 1979 Gelar Temu Kangen Setelah Terpisah 45 Tahun

Print Friendly and PDF

Alumni 3D SMPN 1 Wonogiri 1979 saat foto bersama.

Alumni 3D SMPN 1 Wonogiri 1979 Gelar Temu Kangen Setelah Terpisah 45 Tahun

Wonogiri- majalahlarise.com -Bagaimana rasanya setelah hampir setengah abad terpisah akhirnya bisa bertemu kembali dalam sebuah acara reuni? Tanyakan hal itu kepada Triyas Sarwendyah, Endang Utami Sugiarti, Wahyu Nugroho, Diyassi, Suyanto atau Marsini.

Setelah lulus dari kelas 3D SMP Negeri 1 Wonogiri (Jawa Tengah) pada tahun 1979, para alumni ini menggelar acara temu kangen. Acara reuni itu diselenggarakan di rumah makan Sari Raras, Komplek Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri (Jawa Tengah), Sabtu (14/9/2024).

"Saya luangkan waktu jauh-jauh dari Pekanbaru untuk datang ke acara reuni ini. Saya ingin melepas kangen setelah 45 tahun tidak mendengar kabar teman-teman SMP dulu," kata Suyanto yang kini berdomisili di Pekanbaru.

"Bisa reuni dengan teman SMP dulu, wah sangat menyenangkan. Makanya saya sempatkan untuk bisa hadir di reuni "Kontingen 3D" ini," sebut Diyassi.

Baca juga: 65 Peserta Baitul Arqom Berhasil Lulus Seratus Persen

Reuni kali ini mengusung tajuk "Reuni Kontingen 3D". Meski spontan, acara reuni ini bisa menghadirkan kembali para siswa yang pada 1979 atau 45 tahun silam bareng-bareng menuntut ilmu di kelas 3D SMP Negeri 1 Wonogiri. 

Yang menggembirakan, peserta reuni berdatangan dari berbagai kota di Tanah Air. Seperti dari Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Surabaya, Yogyakarta, Purwokerto, Solo dan Wonogiri.

"Acara reuni ini bisa dibilang spontan. Kami hanya kontak teman-teman lewat grup percakapan WA. Hasilnya luar biasa. Teman-teman sekelas di 3D SMP Negeri 1 Wonogiri tahun 1979 antusias hadir ke reuni. Semangat teman-teman untuk bertemu begitu besar. Kerukunan kami tetap terus terjaga meski sempat terpisah waktu 45 tahun," kata Triyas Sarwendyah, salah satu penggagas kegiatan.

Menurut Endang Utami Sugiarti, inisiator reuni yang lain, sebutan "Kontingen 3D" tersebut pada 45 tahun silam memang menjadi penyemangat. Saat dirinya dan teman-teman sekelas bertanding dalam berbagai lomba kesenian dan olahraga pada acara "Class Meeting" antar kelas di lingkungan SMP Negeri 1 Wonogiri, semangat ini pula yang membawa para siswa 3D punya spirit besar untuk berprestasi dan memenangi banyak lomba.

"Sudah 45 tahun, spirit Kontingen 3D itu selalu terjaga. Semangat kekeluargaan ini pula yang membawa teman-teman bisa datang jauh-jauh ke Wonogiri. Bahkan ada teman yang seharusnya bertugas ke luar negeri, membatalkan tugasnya dan memilih untuk hadir ke acara reuni ini," kata Utami.

Alumni Kontingen 3D, saat ini tersebar di berbagai kota. Mereka juga menekuni berbagai profesi dan menduduki jabatan termasuk tinggi. Mulai dari pembantu rektor, akademisi di universitas ternama, ASN, jurnalis, komentator olahraga di televisi, wiraswasta, hingga ibu rumah tangga.

Yang menambah seru, peserta reuni datang tidak dengan tangan kosong. Mereka juga membawa kuliner dan buah tangan khas tempatnya masing-masing untuk dibagikan ke teman yang lain sebagai tanda tresno.

"Saya terus terang merasa senang bisa hadir di sini. Bisa ketemu teman-teman lama. Kami juga bisa saling berbagi," kata Rustiyatmi, peserta reuni.

Selain ramah-tamah, guyon, dan menceritakan kekonyolan masing-masing saat dulu duduk bersama di bangku SMP, kegiatan reuni diakhiri dengan pembagian doorprize, berbagi cindera mata, dan pengumpulan donasi. Hasil donasi ini di antaranya diserahkan kepada mendiang suami salah satu rekan murid kelas 3D yang telah berpulang pada Desember tahun lalu.

Peserta reuni juga tidak mau kehilangan kesempatan jauh-jauh datang ke Wonogiri. Mereka memanfaatkan dengan meluangkan waktu untuk berwisata di Waduk Gajah Mungkur dan obyek sekitarnya.

"Kami tidak berhenti sampai di sini. Tahun depan, rencananya kami mau menggelar reuni Kontingen 3D lagi di Yogyakarta. Kami akan atur waktunya dan sampaikan jauh-jauh hari agar teman-teman yang hadir bisa lebih banyak lagi," harap Wahyu Nugroho. 

"Mulai sekarang harus siap-siap. Kami tidak mau ketinggalan momen untuk bertemu kembali dengan teman-teman saat remaja dulu. Reuni itu layaknya rabuknya jiwa," sebut Marsini. (Sofyan)

Baca juga: Keunggulan dan Instrumen Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top