Dosen FIB UNS Bersama Manassa Lakukan Kunjungan Penyelamatan Naskah Kuno di Delanggu, Kabupaten Klaten

Print Friendly and PDF

Dosen FIB UNS bersama Manassa lakukan kunjungan penyelamatan naskah kuno di Delanggu, Kabupaten Klaten.


Dosen FIB UNS Bersama Manassa Lakukan Kunjungan Penyelamatan Naskah Kuno di Delanggu, Kabupaten Klaten

Solo- majalahlarise.com -Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) bersama dengan Dosen FIB UNS lakukan kegiatan kunjungan penyelamatan naskah kuno yang ada di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten pada Sabtu, 14 September 2024. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., selaku dosen dari FIB UNS beserta jajaran dosen lainnya. Turut berpartisipasi pula Ketua Manassa, Dr. Munawar Holil, M.Hum., bersama dengan jajaran akademisi dan pegiat naskah dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara.

Pada kegiatan ini pihak Manassa dan akademisi mengunjungi kediaman Zen Imanadi yang biasa dipanggil pak Zen. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari adanya kabar manuskrip kuno yang masih ada di masyarakat. Kunjungan ini diharapkan bisa menjadi momen bagi pemilik naskah dan juga pihak Manassa serta para akademisi untuk lebih memperkaya informasi mengenai keberadaan naskah klasik di Nusantara.

Dalam kunjungan tersebut pak Zen  memperlihatkan koleksi naskah kuno yang ada di kediamannya, mulai dari kitab tentang tauhid, fikih, ajaran tasawuf (Syattariyah), hingga mushaf raksasa yang berasal dari Barus, Aceh Darussalam.

“Naskah disini ada yang berisi silsilah, ajaran syattariyah, dan sejarah juga ada. (Naskah) yang dari Kebumen yang bersambung sampai Raden Patah juga ada.” ungkap Zen  ketika menjelaskan koleksi naskah yang ada di kediamannya.

Beberapa naskah yang kini ia simpan juga merupakan tulisan-tulisan peninggalan leluhur. Naskah-naskah itu berisi ilmu-ilmu yang didapat ketika mengaji dan dituliskan secara mandiri, karena pada zaman tersebut untuk membeli sebuah kitab sangatlah sulit karena harganya yang sangat mahal.

“Ini tulisan simbah waktu ngaji. Waktu dulu kitab kan harganya mahal dan kenapa ini disimpan, karena harga satu kitab pada saat itu seperti seharga satu kerbau.” ujar Zen  saat memberikan keterangan tambahan pada naskah-naskah yang ia simpan.

Untuk manuskrip Al-Quran raksasa yang ada di kediaman Pak Zein ditulis secara lengkap. Isi Al-Quran ditulis dari Surat Al-Fatihah hingga selesai. Namun di dalam manuskrip tersebut terdapat dua gaya penulisan yang berbeda yang memunculkan dugaan kalau manuskrip mushaf Al-Quran tersebut ditulis oleh dua orang yang berbeda. Selain itu manuskrip Al-Quran ini juga tidak diketahui tahun penulisan dan penulis dari Al-Quran tersebut.

Selain manuskrip-manuskrip bahasa arab dan jawa, Pak Zein juga memelihara manuskrip klasik dengan bahasa sunda. Kondisinya masih baik dan terlihat dengan jelas, hal ini karena kualitas tinta yang tidak korosif dan tidak terlalu asam sehingga tidak membuat kertas cepat rusak dan kondisinya tetap terjaga. (Sofyan)

Baca juga: Alumni 3D SMPN 1 Wonogiri 1979 Gelar Temu Kangen Setelah Terpisah 45 Tahun



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top