Kreaso, SMPN 13 Surakarta Angkat Cerita Legenda RoRo Jonggrang

Print Friendly and PDF

Siswa dan guru SMPN 13 Surakarta saat foto bersama usai menampilkan kisah cerita Rakyat legenda RoRo Jonggrang yang mengkisahkan berdirinya candi Prambanan


Kreaso, SMPN 13 Surakarta Angkat Cerita Legenda RoRo Jonggrang

Solo- majalahlarise.com -Antusias pelajar pertunjukan kreasi kreatif anak Solo membanjiri di terminal Tirtonadi Surakarta Jawa Tengah, sebanyak 93 peserta dari sekolah se-Surakarta ikut memeriahkan dalam ajang Kreaso, Salah satunya SMPN 13 Surakarta yang menampilkan kisah cerita Rakyat legenda RoRo Jonggrang yang mengkisahkan berdirinya candi Prambanan Jogja, pada Selasa (18/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Hari Purwanto ketua MGMP Seni budaya kota Surakarta menjelaskan, kreatif anak Solo merupakan wujud dari dinas Pendidikan kota Surakarta untuk mewadahi para pelajar berkreasi menunjukkan bakat minatnya pada dunia seni visual maupun seni musik dan kriya. 

Dan untuk kreasi tahun 2024 ini sangat luar biasa antusias para pelajar di Solo salah satunya keikutsertaan mereka sangat tinggi itu terbukti dari jumlah peserta yang ikut menampilkan seni sebanyak 93 beserta dari berbagai sekolah di kota Surakarta. 

“Kreaso digelar selama 2 hari ke depan untuk mempersiapkan anak-anak dan pelajar Indonesia dalam menyambut Indonesia emas,” ungkapnya.

Baca juga: SMK Negeri 1 Semarang Meraih Hasil Terbaik LKBB Dewantara Season II Se-Jawa di Unwida

Sementara itu, kepala sekolah SMP Negeri 13 Surakarta Dra.Suparyanti, M.Si menjelaskan, rasa terima kasih diucapkan kepada Kepala Dinas Pendidikan kota Surakarta yang telah memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk memberikan ruang gerak kreasinya dalam wujud kreativitas anak Solo. 

Kali ini SMP Negeri 13 Surakarta menampilkan kreasi terbaiknya dengan mengusung cerita rakyat legenda Roro Jonggrang yang dikemas apik dalam bentuk drama musikal yang sangat bagus koreografinya, hal ini dimaksudkan untuk para pelajar harus mempunyai rasa percaya diri dalam mengeluarkan ide-ide kreatifnya yang dikemas dalam bentuk seni tari drama Roro Jonggrang sehingga akan tumbuh potensi jiwa kemandirian dalam berkehidupan sosial kemasyarakatan nantinya. 

“Sehingga anak-anak jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu benar dan untuk memancing emosi anak-anak sehingga diarahkan dengan melalui kegiatan  yang positif,” kata dia 

Sementara itu untuk menyiapkan seni drama Roro Jonggrang tersebut tidak membutuhkan waktu lama bagi siswa hanya cukup satu bulan mereka sudah mahir dalam mementaskan tari drama tersebut hal ini membuktikan tingkat kreativitas anak dan belajar solusi sangat mudah diarahkan untuk hal-hal yang positif salah satunya pertunjukan seni Roro Jonggrang ini. 

"Ini merupakan wujud kerjasama tim dengan berkolaborasi antar pelajar ini menjadi modal dasar dalam menumbuhkan kreativitas anak, meski demikian untuk tahun ini para peserta sedikit dibatasi mengingat waktu dan tempatnya terbatas sehingga hanya 93 beserta yang boleh ikut dan peserta juga membludak," jelasnya. (Dn)

Baca juga: Tantangan Guru dalam Memahami Minat, Bakat, dan Gaya Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Diferensiasi


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top