SD Muhammadiyah PK Solo Gelar Simulasi Mitigasi Bencana Bersama MDMC

Print Friendly and PDF

Siswa SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo ikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan kebakaran di sekolah. 


SD Muhammadiyah PK Solo Gelar Simulasi Mitigasi Bencana Bersama MDMC

Solo- majalahlarise.com -SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo ikuti simulasi mitigasi bencana gempa bumi dan kebakaran di sekolah. Kegiatan yang diikuti oleh 454 murid dan 40 guru serta tenaga kependidikan ini bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo, Jumat (13/9/2024).

Bencana gempa bumi dan kebakaran terjadi secara tiba-tiba tanpa bisa diprediksi oleh manusia. Sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana perlu dilaksanakan untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan, mengurangi rasa ketidaknyamanan hajat hidup orang banyak, dan memperkecil risiko jatuhnya korban jiwa.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Sarpras, Muhamad Arifin menyampaikan tujuan dari kegiatan simulasi mitigasi bencana untuk melatih kesiapsiagaan para murid, pendidik, dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah dalam mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran. 

"Warga sekolah diharapkan tidak panik dan tetap mengikuti arahan apabila terjadi bencana alam, non alam, dan sosial. Kami juga ingin memberikan pengetahuan dan pemahaman cara mengantisipasi ancaman potensi gempa megathrust yang akhir-akhir ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," terangnya.

Baca juga: Diskusi Ilmiah Metode Penelitian Sosial antar Dosen Ilmu Administrasi Negara FISIP Unisri

Materi yang disampaikan tim MDMC meliputi penanganan kebakaran, gempa bumi, beserta proses evakuasi, dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Penyampaian materi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori kelas bawah (1, 2, dan 3) bertempat di hall utama sekolah, kelas atas (4, 5, dan 6) berada di serambi Masjid Kottabarat, serta guru dan tenaga kependidikan bertempat di ruang meeting.

Instruktur MDMC Solo, Mugiyanto menyampaikan bencana itu terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga. Simulasi bencana penting dilakukan untuk memberi pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan tentang bahaya bencana.

"Kenali dulu apa itu bencana, jika itu tidak merugikan dan tidak menggangu hajat hidup orang banyak, maka itu belum dikategorikan sebuah bencana. Waspadalah jika terjadi bencana gempa bumi, lindungi kepala kita menggunakan tangan atau tas yang kita bawa, berlindung di bawah meja, hindari kaca yang mudah pecah, jika dirasa aman segera cari lokasi titik kumpul yang terbuka," pesannya kepada para murid.

Materi PPGD diisi oleh perawat ICU RS PKU Muhammadiyah Solo, Adriansyah dan diikuti oleh guru pendamping serta tenaga kependidikan SD Muhammadiyah PK Solo. 

Adriansyah menyampaikan lima hal yang harus disiapkan untuk antisipasi bencana. Pertama, sekolah harus membentuk tim khusus pembagian tugas antisipasi bencana. Kedua, mendeteksi dini bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah dengan melakukan pendataan. Ketiga, miliki kemampuan untuk mengontrol diri saat terjadi bencana diantaranya tidak mudah panik dan mampu memilah prioritas yang perlu diselamatkan. Keempat, belajar pertolongan pertama pada korban (pijat jantung). Kelima, rancangan praktik mengevakuasi korban bencana.

Tak hanya pemaparan materi, peserta juga praktik penanganan pertolongan pertama pada korban bencana, proses evakuasi menggunakan tandu, sampai kemudian diangkut ambulans ke rumah sakit. Sedangkan tiap kategori kelas bawah dan atas juga diminta mempraktikkan cara memadamkan api ringan serta simulasi evakuasi apabila terjadi gempa bumi.

Salah satu murid kelas II, Genio Azzaheer Istiyawan sempat merasa kaget ketika sirene dinyalakan tanda simulasi gempa mulai dipraktikkan.

"Seru, serasa benar-benar terjadi peristiwa gempa hari ini. Awalnya kami merasa panik saat sirene mulai dibunyikan. Ustazah meminta kita untuk tetap tenang, segera berlindung di bawah meja. Setelah sirine tanda gempa berhenti, kami diminta turun ke titik kumpul dengan berjalan menunduk secara bergantian sambil menutup kepala menggunakan tas sekolah," ucapnya mengenang simulasi bencana. (Sofyan)

Baca juga: Guru SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Sabet Medali Perunggu Pencak Silat PON XXI Aceh Sumut



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top