Berpikir Kritis Bangkitkan Semangat Generasi Perubahan di PKKMB 2024 Univet Bantara Sukoharjo

Print Friendly and PDF

Salah satu peserta PKKMB Univet Bantara 2024 saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh narasumber Dr. (Hc) Joko Susanto, S.Pd, S.H, M.H.

Berpikir Kritis Bangkitkan Semangat Generasi Perubahan di PKKMB 2024 Univet Bantara Sukoharjo

Sukoharjo- majalahlarise.com -Mahasiswa baru Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet) Sukoharjo mendapatkan bekal penting untuk menjadi agen perubahan melalui pemikiran kritis. Dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2024/2025, yang berlangsung pada hari kedua, Selasa (1/9/2024), di Auditorium kampus, hadir sebagai narasumber Dr. (Hc) Joko Susanto, S.Pd, S.H, M.H, seorang Mediator Non Hakim (PN Semarang & JMI), untuk memantik semangat mahasiswa.

Narasumber Dr. Joko Susanto dalam pemaparan materi menjelaskan berpikir kritis adalah kemampuan berpikir secara jernih, rasional, reflektif, dan independen. Ia menekankan bahwa berpikir kritis berbeda dengan sikap argumentatif yang cenderung mengecam. "Berpikir kritis bersifat netral, objektif, dan tidak bias. Namun, itu bisa digunakan untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang lemah," paparnya. 

Menurutnya, manfaat berpikir kritis bagi mahasiswa sangatlah besar. Selain membantu memperoleh pengetahuan baru, berpikir kritis juga bisa memperbaiki teori, memperkuat argumen, serta mengemukakan pertanyaan dengan jelas. Dr. Joko juga menambahkan berpikir kritis memungkinkan mahasiswa untuk mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan lebih efektif, membuat kesimpulan yang kuat, serta merumuskan solusi yang berdasarkan alasan yang logis.

Ia juga menegaskan pentingnya mahasiswa untuk mulai mengubah pola pikir dan secara aktif menggunakan pikiran kritis dalam kehidupan sehari-hari. “Mahasiswa perlu membiasakan diri berpikir terbuka dan mengkomunikasikan gagasan serta solusi dengan jelas kepada orang lain,” ujarnya.

Dr. Joko berharap dengan pemikiran kritis, mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekitar, mengemukakan alternatif solusi, dan menyelesaikan masalah secara efektif. 

"Yang diharapkan dari berpikir kritis adalah mahasiswa mampu berpikir mendalam dan tuntas, serta berkontribusi bagi masyarakat melalui solusi-solusi yang mereka tawarkan," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya kritis terhadap kemampuan diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitar, serta terhadap kondisi psikis atau kejiwaan masing-masing individu. 

"Dengan bekal ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi generasi perubahan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peka terhadap permasalahan sosial dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara," harapnya. (Sofyan)

Baca juga: Malvin Damario Arkananta Terpilih Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Periode 2024/2025


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top