Warung Barokah Sukoharjo, Sajian Segar dan Murah yang Melekat di Hati Pelanggan

Print Friendly and PDF

Warung Barokah, merupakan usaha kuliner sederhana yang didirikan oleh Mbah Kisyanti pada tahun 2020.


Warung Barokah Sukoharjo, Sajian Segar dan Murah yang Melekat di Hati Pelanggan


Sukoharjo- majalahlarise.com -Warung Barokah, merupakan usaha kuliner sederhana yang didirikan oleh Mbah Kisyanti pada tahun 2020, telah berhasil bertahan dan berkembang selama 3 hingga 4 tahun. Terletak strategis di pinggir jalan arah Glora Sukoharjo warung ini telah menjadi tempat favorit bagi warga setempat dan para pelintas yang mencari makanan rumahan dengan harga terjangkau.


Menurut Mbah Kisyanti, rahasia keberhasilan Warung Barokah terletak pada kesegaran masakan yang selalu disajikan setiap hari. "Saya selalu menghidangkan makanan yang fresh setiap harinya. Jika makanan hari ini belum habis, saya kasihkan kepada siapa yang membutuhkan. Saya tidak pernah menyimpannya sampai besok karena cita rasanya sudah berbeda," ungkapnya.


Mbah Kisyanti mengatakan anak-anaknya juga sangat mendukung prinsip ini. Mereka tidak mengizinkan makanan yang tidak habis untuk dijual kembali, menjamin pelanggan selalu menikmati sajian yang baru dimasak.


Menu yang disajikan di Warung Barokah cukup beragam, mulai dari aneka sayuran, oseng-oseng, pecel, gorengan, telur bacem, hingga telur goreng. Namun, menu andalan yang selalu dicari pembeli adalah Bubur Lemu, yang hanya dibanderol dengan harga mulai dari Rp 3.000, menjadikannya salah satu sajian paling terjangkau dan digemari.


Anam (21), salah satu pelanggan setia, mengaku selalu membeli lauk dari Warung Barokah setiap hari. "Selain karena masakannya segar, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan warung lain," tutur Anam. 


Bagi banyak orang, kesegaran dan harga murah menjadi kombinasi yang sulit ditolak.

Meskipun berada di tengah persaingan dengan warung-warung lain, Warung Barokah tetap mampu mempertahankan pelanggannya. Bukan hanya karena harga yang ramah di kantong, tetapi juga karena kesegaran dan keaslian rasa yang dijaga oleh Mbah Kisyanti.


Ketika ditanya mengenai kunci keberhasilannya, Mbah Kisyanti menjelaskan selain menjaga kualitas masakan, ia juga selalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. "Agar dagangan laris, kita harus dekat dengan Allah. Jangan meninggalkan sholat dan selalu ikut pengajian. Setiap ada jadwal pengajian di kelurahan, saya selalu berangkat," kata Mbah Kisyanti dengan senyum penuh keikhlasan.


Warung Barokah bukan hanya sekadar tempat makan, tapi juga menjadi simbol kerja keras, keikhlasan, dan keberkahan dari seorang Mbah Kisyanti yang sederhana namun penuh semangat dalam menghidupi usahanya. (Andi)


Baca juga: Puncak Peringatan HUT Ke-3 DPC GWS Kota Surakarta Berlangsung Meriah


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top