Arsiparis ISI Solo Menjadi Pembicara 3rd International Seminar On Documents, Records, And Archives ANRI

Print Friendly and PDF

 

Wahyu Widyasih, S.Sos., M.Si. (Arsiparis Ahli Muda ISI Solo) menjadi salah satu pembicara pada Sharing Session diseminasi Jurnal Kearsipan.

Arsiparis ISI Solo Menjadi Pembicara 3rd International Seminar On Documents, Records, And Archives ANRI

Solo- majalahlarise.com -3rd International Seminar on Dicuments, Records, and Archives (3rd ISDRA) dengan tema Cultural Heritage and Digital Humanities diselenggarakan pada Jumat (31/10) melalui zoom meeting. Berdasarkan Surat Direktur Sistem Kearsipan ANRI Nomor B-KK.03/5103/2024 tentang Sharing Session dalam 3rd International Seminar on Documents, Records, and Archives (3rd ISDRA), Wahyu Widyasih, S.Sos., M.Si. (Arsiparis Ahli Muda ISI Solo) menjadi salah satu pembicara pada Sharing Session diseminasi Jurnal Kearsipan. 

Arsip Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan International Seminar on Documents, Records, and Archives sejak tahun 2022. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan performa pengelolaan jurnal kearsipan nasional sekaligus untuk meningkatkan minat, partisipasi, dan gairah bagi stakeholders kearsipan dalam penulisan jurnal kearsipan. Pada akhirnya, ilmu pengetahuan dan inovasi serta teknologi di bidang kearsipan semakin maju; penyelenggaraan kearsipan semakin meningkat; dan masyarakat kearsipan semakin cerdas. Jurnal kearsipan mengambil proporsi tema tentang transformasi digital dalam bidang kearsipan guna memberikan masukan dan dorongan terhadap proses transformasi digital kearsipan yang sedang berjalan.

Kegiatan yang diikuti lebih daari 200 peserta dari berbagai instansi baik perguruan tinggi, kementerian, maupun asosiasi profesi arsiparis dibuka oleh Dr. Andi Kasman, S.E., M.M. (Deputi Bidang Sistem dan Informasi Kearsipan Nasional ANRI). Sesi I menghadirkan 4 (empat) pembicara dan sesi II (sharing session) menghadirkan 5 (lima) pembicara. Pada sesi II, Wahyu Widyasih memaparkan gagasannya tentang Living Archive of Javanese Performing Arts yang dimuat pada Jurnal Kearsipan ANRI 18(1) Tahun 2023. Gagasan ini merupakan kajian teoritik untuk membangun landasan konseptual dalam mengelola arsip seni pertunjukan Jawa dengan memperhatikan karakteristik dari seni pertunjukan pada umumnya, dan seni pertunjukan Jawa pada khususnya. Kajian yang dihasilkan dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan platform digital Living Archive (Arsip Hidup) Seni di ISI Surakarta sebagai kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta pemajuan kebudayaan Indonesia. [san/wid]

Baca juga: Menteri Kebudayaan Serukan Pentingnya Pelestarian Nilai Intangible Wayang pada Peringatan Hari Wayang Dunia X di Surakarta


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top