Keren, PPK Ormawa DKV ISI Surakarta Launching Kampung Edukasi Empon di Kelurahan Joglo, Solo

Print Friendly and PDF

Launching Kampung Edukasi Empon di Kelurahan Joglo, Solo.


Keren, PPK Ormawa DKV ISI Surakarta Launching Kampung Edukasi Empon di Kelurahan Joglo, Solo

Solo- majalahlarise.com -Peresmian “Kemon: Kampung Edukasi Empon” dilaksanakan pada Sabtu, 4 Oktober 2024 bertempat di Pendopo Kelurahan Joglo, Surakarta.yang dihadiri oleh Lurah dan pengurus Kelurahan Joglo, Ketua RW se-Kelurahan Joglo, Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan ISI Surakarta, dosen pendamping, perwakilan Ormawa HIMA DKV ISI Surakarta, serta anggota dan pengurus Kelompok Tani Sumber Berkah dan Kelompok Wanita Tani Asri.

“Kemon: Kampung Edukasi Empon” sebagai program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Joglo yang berfokus pada pemanfaatan lahan padat penduduk untuk budidaya tanaman empon. Empon, kelompok tanaman rempah dengan beragam manfaat, diolah menjadi produk kesehatan dan perawatan seperti minyak balur, sabun, lilin aromaterapi, hingga permen lidah buaya. Selain itu, program ini juga menghadirkan modul edukasi, Wayang Edukasi Empon, dan oven pengering kerupuk lele sebagai inovasi dari tim PPK Ormawa DKV ISI Surakarta.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Dengan mengolah hasil kebun empon menjadi produk bernilai jual tinggi, program ini tidak hanya membuka peluang ekonomi bagi UMKM setempat, tetapi juga mendukung pengembangan komunitas yang mandiri dan inovatif.

Dalam rilis yang dikirim, Ipung Kurniawan Yunianto M.Sn selaku dosen pembimbing menjelaskan bahwa acara peresmian ini dimana berbagai produk hasil program PPK Ormawa ditampilkan, termasuk minyak balur, sabun, lilin aromaterapi, permen lidah buaya, 11 modul edukasi, set Wayang Edukasi Empon, dan oven pengering kerupuk lele. "Produk-produk ini menunjukkan potensi besar dari pemanfaatan tanaman empon dan budidaya lokal lainnya," ungkapnya.

Menurut Utin Della Maharani menjelaskan program ini melibatkan mahasiswa DKV FSRD ISI Surakarta yang bekerja sama dengan kelompok tani setempat. Mereka mendampingi proses produksi dan edukasi, merancang media pembelajaran, hingga pengembangan strategi promosi untuk pemasaran produk. "Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan sekaligus mengembangkan keterampilan masyarakat lokal," tuturnya. (Sofyan)

Baca juga: Menteri Kebudayaan Serukan Pentingnya Pelestarian Nilai Intangible Wayang pada Peringatan Hari Wayang Dunia X di Surakarta


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top