ACSB Wonogiri Gelar Pelatihan Pembuatan Jahe Instan, Dorong Kemajuan UMKM Lokal

Print Friendly and PDF

Peserta memperhatikan proses pembuatan jahe instan.


ACSB Wonogiri Gelar Pelatihan Pembuatan Jahe Instan, Dorong Kemajuan UMKM Lokal

Wonogiri- majalahlarise.com -Asia Council for Small Business (ACSB) Wonogiri sukses menggelar Pelatihan Pembuatan Jahe Instan. Pelatihan ini merupakan program kerja ke-12 sekaligus penutup kegiatan ACSB selama tahun 2024. Bertempat di Ayam Geprek Amanah, belakang Balai Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, acara ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai daerah, termasuk Wonogiri dan Solo. Senin (23/12/2024). 

Ketua ACSB Wonogiri, Karsi, menjelaskan pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat, terutama pelaku UMKM, untuk meningkatkan nilai tambah produk berbasis bahan lokal.

“Di musim penghujan ini, minuman berbahan jahe sangat diminati. Dengan pelatihan ini, masyarakat tidak perlu repot membeli, karena bisa membuat sendiri dengan mudah. Program pembuatan jahe instan ini adalah penutup dari 12 kegiatan ACSB selama tahun 2024. Ke depan, kami berkomitmen melaksanakan lebih banyak program yang mendukung kemajuan UMKM dan peningkatan kualitas SDM di Wonogiri,” ujar Karsi.


Baca juga: Seminar Nasional HMPS PGSD UNISRI, Penguatan Kompetensi Guru SD di Era Teknologi AI

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh program kerja ACSB tahun ini berjalan lancar. “Alhamdulillah, program ke-12 ini terlaksana dengan baik. Tahun depan, kami akan merancang program-program baru yang lebih inovatif untuk mendukung pelaku UMKM di Wonogiri,” tambahnya.

Pelatihan ini menghadirkan Ibu Tuni Suwarno, seorang praktisi UMKM asal Kecamatan Karangtengah, sebagai narasumber. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam produksi serbuk jahe, Ibu Tuni membagikan langkah-langkah sederhana untuk membuat jahe instan berkualitas tinggi.

Dalam sesi pelatihan, Ibu Tuni menjelaskan proses pembuatan jahe instan, mulai dari pemilihan bahan hingga pengemasan:

1. Bahan Utama: 1 kg jahe emprit, 1 kg gula pasir, dan 1 liter air.

2. Langkah-Langkah:

Pencucian: Jahe dicuci hingga bersih untuk menghilangkan kotoran.

Pemarutan: Jahe diparut untuk mempermudah proses ekstraksi sari.

Perebusan: Campuran jahe dan gula direbus dengan suhu yang dikontrol agar aroma jahe tetap terjaga.

Pengemasan: Hasil akhir berupa serbuk dikemas dengan desain menarik agar lebih mudah dipasarkan.

Ibu Tuni juga menekankan pentingnya menggunakan bahan baku berkualitas dan menjaga konsistensi rasa. Ia menceritakan pengalamannya menghadapi tantangan produksi di awal usaha hingga akhirnya berhasil mengembangkan produk yang diminati pasar.

“Serbuk jahe ini tidak hanya bermanfaat sebagai minuman, tetapi juga memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian. Harga bahan baku seperti jahe emprit yang berkisar Rp 20.000–Rp 24.000 per kilogram sangat mendukung pengembangan usaha ini,” jelasnya.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan. Salah satu peserta, Pak Okto dari Solo, mengungkapkan ketertarikannya setelah mengetahui peluang usaha jahe instan.

“Melihat potensi besar dari produk ini, saya merasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya ingin menerapkan ilmu ini untuk mengolah hasil tani menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi,” katanya.

Peserta lain, Bu Rosiana, yang baru pertama kali mengikuti pelatihan ACSB, merasa senang dengan suasana kegiatan yang interaktif dan edukatif. “Pelatihannya sangat informatif dan mudah dipahami. Saya jadi terinspirasi untuk memulai usaha kecil berbasis jahe,” ujarnya.

ACSB Wonogiri berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memacu kolaborasi antar pelaku UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Publikasi yang lebih luas diharapkan dapat menarik lebih banyak peserta di masa mendatang.

Sebagai organisasi yang fokus mendukung pelaku usaha kecil dan menengah, ACSB terus berkomitmen melaksanakan program-program inovatif. Dengan selesainya program kerja tahun 2024, ACSB kini bersiap menyusun agenda baru yang diharapkan dapat membawa dampak positif lebih besar bagi masyarakat Wonogiri di tahun 2025. (Sofyan)

Baca juga: ABDSI Jawa Tengah Sukses Gelar Rakor dan Kopdar Pengurus di Surakarta



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top