GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Sukses Jalankan Magang MBKM di Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar
Vynna Fitriani, salah satu peserta magang saat bekerja di Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar, Tulungagung. |
Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Sukses Jalankan Magang MBKM di Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar
Tulungagung- majalahlarise.com -Dalam upaya mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta telah berhasil menyelenggarakan program magang mandiri di Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar, Tulungagung. Program magang ini berlangsung selama lebih dari tiga bulan, dimulai pada 23 September 2024 dan berakhir pada 31 Desember 2024.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan komunitas seni budaya, memberikan mahasiswa pengalaman langsung di dunia kerja, sekaligus meningkatkan kompetensi mereka melalui pengembangan kreativitas dan keterampilan teknis.
Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar, sebuah organisasi seni dan budaya di Kabupaten Tulungagung, dikenal aktif mengembangkan berbagai kegiatan seni berbasis komunitas. Dengan program-program inovatif dan berbasis kolaborasi, yayasan ini menjadi mitra strategis untuk mendukung pembelajaran mahasiswa di luar kampus.
Benny, Koordinator Yayasan Gulung Tukar, menyebut kerja sama ini merupakan sinergi lintas disiplin yang mampu menghasilkan dampak positif tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi yayasan. "Program magang ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan dan seni budaya bisa menciptakan solusi kreatif yang relevan dengan kebutuhan industri. Kami sangat terbantu dengan ide-ide segar yang dibawa oleh para mahasiswa," jelas Benny.
Selama mengikuti magang, mahasiswa tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan fotografi, tetapi juga dilibatkan dalam berbagai tugas penting lainnya, seperti: Pengelolaan Dokumentasi: Mahasiswa bertanggung jawab mendokumentasikan berbagai kegiatan seni, pelatihan, dan acara yang diselenggarakan oleh yayasan.
Pengarsipan: Mereka mengorganisasi arsip digital dan fisik yayasan, termasuk katalogisasi karya seni, dokumen program, dan koleksi fotografi lama.
Pengelolaan Konten Digital: Mahasiswa membantu yayasan mengembangkan strategi promosi dan branding melalui konten visual yang dipublikasikan di media sosial dan situs resmi yayasan.
Vynna Fitriani, salah satu peserta magang, membagikan pengalamannya. “Saya belajar banyak hal baru di sini, seperti pengelolaan data arsip yang ternyata sangat relevan dengan dunia kerja. Tidak hanya itu, kami juga mendapat kesempatan untuk bekerja secara langsung dengan seniman dan penggiat budaya, yang memberikan wawasan tambahan tentang kerja profesional di bidang seni,” ungkap Vynna.
Selain itu, mahasiswa juga belajar menghadapi tantangan nyata di lapangan, seperti menyesuaikan gaya dokumentasi sesuai kebutuhan acara hingga mengatur waktu secara efektif untuk menyelesaikan berbagai tugas.
Karya dokumentasi dan proyek yang dihasilkan selama magang ini menjadi portofolio yang berharga bagi mahasiswa. Pengalaman mereka tidak hanya memperkuat keterampilan teknis dalam fotografi, tetapi juga memperluas wawasan tentang kerja sama dalam tim multidisiplin, khususnya dalam lingkungan seni dan budaya.
Program magang ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas jaringan profesional. Mereka dapat berinteraksi dengan seniman lokal, penggiat budaya, dan bahkan pelaku industri kreatif, membuka peluang kerja sama yang potensial di masa depan.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara institusi pendidikan dan komunitas seni budaya dapat menciptakan dampak positif bagi kedua belah pihak. Di satu sisi, mahasiswa mendapatkan pengalaman yang kaya dan relevan untuk masa depan mereka. Di sisi lain, Yayasan Gulung Tukar mendapatkan manfaat dari kontribusi mahasiswa yang membawa perspektif baru dalam mengelola kegiatan seni.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di masa mendatang. ISI Surakarta dan Yayasan Multidisiplin Gulung Tukar berharap dapat terus bekerja sama untuk menciptakan peluang belajar yang lebih luas dan inovatif, sekaligus mendukung pengembangan seni dan budaya di Indonesia. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
Tidak ada komentar: