Pelatihan Kewirausahaan Angkringan, RSI Dorong UMKM Bangkit dengan Modal Kecil, Hasil Maksimal

Print Friendly and PDF

Pelatihan kewirausahaan berbasis angkringan.


Pelatihan Kewirausahaan Angkringan, RSI Dorong UMKM Bangkit dengan Modal Kecil, Hasil Maksimal

Sukoharjo- majalahlarise.com -Rumah Sandiaga Uno Indonesia (RSI) Sukoharjo kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan berbasis angkringan. Minggu (15/12/2024). Kegiatan ini diadakan secara mandiri tanpa afiliasi dengan partai politik, sebagaimana ditekankan oleh Ketua RSI Sukoharjo, Nur Hamid. 

Dalam sambutannya, Nur Hamid menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan sektor UMKM yang tengah menghadapi tantangan berat akibat kondisi ekonomi yang sulit. “Kami ingin menciptakan peluang usaha, salah satunya melalui angkringan yang unik dan mudah dipelajari. Angkringan ini menarik karena modalnya kecil, tidak terkena pajak, tetapi hasilnya lumayan,” ujarnya.

Pelatihan ini membahas berbagai aspek pengelolaan angkringan, mulai dari cara memasak hingga pengemasan produk agar memiliki nilai jual lebih tinggi. RSI juga memiliki program ambisius untuk menciptakan 50 unit angkringan dalam waktu satu tahun. Sistem pengelolaan angkringan ini dirancang menggunakan skema sewa agar dana bisa terus bergulir untuk mendukung keberlanjutan program.

Baca juga: Perjalanan Berkah Nasi Pecel Madiun yang Konsisten dengan Cita Rasa Orisinil

"Ini bukan sekadar memberikan modal, tapi kami ingin menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan. Angkringan ini juga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja,” tambah Nur Hamid.

Selain berbagi ilmu, pelatihan ini juga dijalankan dengan semangat gotong royong. Segala kebutuhan kegiatan, mulai dari konsumsi hingga fasilitas, dibiayai melalui iuran sukarela. “Kami berbuat amal sedikit demi sedikit, semoga jadi amal jariyah untuk kita semua,” imbuh Mbah Gondrong.

Meski kegiatan ini berjalan secara mandiri, RSI berharap ada perhatian dari pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) atau Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). “Kami hanya ingin sedikit dukungan agar program ini bisa lebih besar dan membantu masyarakat lebih luas,” ujar Nur Hamid.

RSI berharap pelatihan angkringan ini tidak hanya membuka peluang usaha baru bagi peserta, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk memulai langkah kecil menuju kemandirian ekonomi. "Kalau sudah punya tujuan, jangan ragu melangkah. Nanti waktu yang akan menunjukkan hasilnya,” tutup Nur Hamid.

Pelatihan yang terbuka untuk seluruh kalangan ini juga menghadirkan praktisi kuliner, Mbah Gondrong (51 tahun), sebagai narasumber. Dengan pengalaman panjang di dunia angkringan, Mbah Gondrong memberikan materi tentang inovasi menu seperti wedang lanang, wedang prawan yang menjadi ciri khas unik.

Mbah Gondrong seorang praktisi kuliner khas angkringan. Ia memberikan materi tentang kreasi minuman tradisional seperti wedang lanang, wedang prawan yang menjadi ciri khas unik angkringan. Dengan gayanya yang santai, Mbah Gondrong menekankan pentingnya inovasi dalam usaha kuliner untuk menarik perhatian konsumen.

“Kalau wedang lanang itu, istilahnya bikin semangat,” ujar Mbah Gondrong sambil tersenyum. Ia juga menekankan pentingnya keberanian untuk memulai usaha, meskipun terkadang tantangan di awal terasa berat. “Yang susah itu memulai. Tapi kalau sudah jalan, tantangan berikutnya akan melatih kita untuk lebih kuat,” pesannya.

“Memulai usaha itu yang paling susah. Tapi kalau sudah jalan, tantangannya akan menjadi pelajaran. Jangan takut mencoba,” pesan Mbah Gondrong kepada peserta pelatihan yang dibatasi untuk 30 orang demi efektivitas kegiatan. (Andi)

Baca juga: Workshop Kewirausahaan Dorong Promosi Produk Pelaku Ekonomi Kreatif di Wonogiri





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top