Perjalanan Berkah Nasi Pecel Madiun yang Konsisten dengan Cita Rasa Orisinil

Print Friendly and PDF

Sri Robani (59) setiap hari menyajikan nasi pecel Madiun dengan cita rasa autentik yang tak pernah berubah sejak pertama kali ia memulai usaha.


Perjalanan Berkah Nasi Pecel Madiun yang Konsisten dengan Cita Rasa Orisinil

Sukoharjo- majalahlarise.com -Sebuah warung sederhana yang terletak di depan SMA 3 Sukoharjo, timur bangjo, belakang halte, aroma khas bumbu pecel menggoda para pelintas jalan. Di sanalah Sri Robani (59) setiap hari menyajikan nasi pecel Madiun dengan cita rasa autentik yang tak pernah berubah sejak pertama kali ia memulai usaha ini pada tahun 2014.

Berawal dari keinginannya untuk tetap produktif di usia matang, Sri memanfaatkan hobinya memasak menjadi sumber penghasilan. “Daripada nganggur cuma jadi ibu rumah tangga saja, malah stres. Biasa masak, ya salurin aja hobi masaknya. Semoga dapat berkah,” katanya dengan senyum hangat.

Warungnya buka setiap hari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB, menyajikan nasi pecel dengan bumbu kacang khas Madiun yang dibuat secara telaten. Tak hanya itu, berbagai lauk pendamping seperti tempe bacem, tahu bacem, telur asin, telur dadar, hingga telur ceplok menambah kenikmatan sajian sederhana ini. Minuman seperti es teh dan es jeruk juga tersedia untuk melengkapi santapan.

Baca juga: Komunitas Anak Boyolali Bagi Makan Siang Bergizi Gratis ke Anak SD di 6 Titik

Dalam menjalankan usahanya, Sri Robani memiliki prinsip yang tak tergoyahkan menjaga cita rasa autentik. Ia percaya, rasa yang stabil adalah kunci utama untuk mempertahankan pelanggan. “Rasa itu harus stabil. Nggak boleh sekarang enak, besok nggak. Jadi, resep yang sudah ada nggak boleh dikurangi,” tuturnya dengan tegas.

Bahan-bahan yang digunakan pun dipilih dengan cermat. Sri memastikan semuanya berkualitas, mulai dari kacang tanah hingga daun jeruk yang menjadi salah satu rahasia kelezatan bumbunya. “Kalau bahan nggak bagus, saya nggak mau pakai. Itu prinsip saya,” ujarnya.

Meski dihadapkan pada tantangan zaman, seperti kenaikan harga bahan baku, ia tetap berusaha menjaga konsistensi rasa tanpa mengurangi kualitas. Proses memasak yang penuh perhatian dan dedikasi membuat nasi pecel buatannya selalu diminati pelanggan, dari pelajar hingga para pekerja.

Di usianya yang hampir menginjak 60 tahun, Sri Robani tak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Semangatnya untuk terus melayani pelanggan dengan makanan terbaik tetap berkobar. Ia berharap usaha ini dapat terus berkembang, memberikan keberkahan bagi keluarganya, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

“Semoga ke depan usaha ini lancar, rame, sukses selalu, dan berkah,” katanya penuh harap.

Kisah perjalanan Sri Robani menjadi bukti nyata bahwa konsistensi, dedikasi, dan cinta terhadap apa yang dilakukan mampu menciptakan kesuksesan. Lebih dari sekadar hidangan, nasi pecel Madiun buatannya menjadi wujud perjuangan seorang ibu yang tak pernah menyerah menghadapi tantangan. (Andi)

Baca juga: KB Aisyiyah Banyudono Gelar Parenting "MoM and Me" Bersama SD Muhammadiyah PK Banyudono



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top