Program Pembinaan IRT-UM Kedaireka Univet Bantara, Dorong Pertumbuhan Industri Rumah Tangga Jamur Tiram dan Keripik Tempe Alakatak

Print Friendly and PDF

Dr. Yoto Widodo, M.Si. bersama tim saat melaksanakan sosialisasi program pembinaan IRT-UM Kedaireka.


Program Pembinaan IRT-UM Kedaireka Univet Bantara, Dorong Pertumbuhan Industri Rumah Tangga Jamur Tiram dan Keripik Tempe Alakatak

Sukoharjo- majalahlarise.com -Dalam upaya mendorong pertumbuhan industri rumah tangga (IRT) lokal, Kedaireka Universitas Veteran Bangun Nusantara bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, serta BPR Artha Sari, melaksanakan program pembinaan untuk dua pelaku IRT di kecamatan Weru Sukoharjo, yaitu Mushroom Rizqi Putra produsen (Jamur Tiram) Almt Dukuh Jasem RT 2 RW 12 Grogol, Kecamatan Weru kabupaten Sukoharjo dan Areta Snack (Kripik Tempe Alakatak) Alamat Dukuh Sadakan RT 1 RW 4 Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Program yang dilaksanakan tanggal 1 November sampai 15 Desember 2024 ini bertujuan meningkatkan kapasitas produksi, pemasaran, dan pengelolaan usaha para mitra. 

Program ini dipimpin oleh Dr. Yoto Widodo, M.Si. selaku ketua Tim Pelaksaksana dengan anggota tim Prof. Dr. Farida Nugrahani, M.Hum. Dr. Betty Gama, M.Si Dr. Joko Suryono , M.Si. Dr. Djatmiko Hidajat, M.Pd. Dr. Ir. Sri Hartati, M.P. Dr. Agung Setyarini, S.P., M.P. Made Wedaswari, S.Sos., M.Si. Aziz Widhi Nugroho, S.H., M.H. dari Universitas Veteran Bangun Nusantara.

Dr. Yoto Widodo, M.Si., menyampaikan Rangkaian Program Pembinaan yaitu Sosialisasi Program. Kegiatan ini memperkenalkan program pembinaan kepada masyarakat, melibatkan 50 peserta, dan dipandu oleh Dr. Yoto Widodo. Sosialisasi menekankan pentingnya branding dan penguatan kelembagaan IRT untuk meningkatkan daya saing produk di pasar.

Tim IRT UM Kedaireka Univet Bantara Sukoharjo saat foto bersama di IRT UM Kripik Jamur Tiram usai kegiatan pelatihan inovasi produk.


Kegiatan Penyuluhan. Penyuluhan mencakup aspek desain dan pengemasan produk, legalitas usaha, hingga pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Dipandu oleh Dr. Betty Gama, M.Si., dan Aziz Widhi Nugroho, S.H., M.H., kegiatan ini menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengevaluasi pemahaman peserta.

Pelatihan Inovasi Produk di Keripik Jamur Tiram dipandu oleh Dr. Betty Gama, pelatihan ini melibatkan praktik langsung pembuatan keripik jamur menggunakan teknologi pengemasan sealer, yang meningkatkan masa simpan produk.

Sedangkan di IRT UM Keripik Tempe Alakatak, Pelatihan serupa juga dilakukan untuk inovasi produk tempe Alakatak, dengan fokus pada penggunaan peralatan modern untuk menjaga kualitas dan efisiensi produksi.

Pelatihan Sanitasi. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran pelaku IRT tentang pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan produksi. Materi mencakup pengelolaan air bersih, limbah, dan sampah, yang dipandu oleh Ibu Wartini, S.KM., M.Sc.

Tim IRT UM Kedaireka Univet Bantara Sukoharjo saat foto bersama di IRT UM Kripik Tempe Alakatak usai kegiatan pelatihan inovasi produk.


Dalam kegiatan pendampingan, Tim pendampingan memberikan konsultasi terkait pengelolaan kelembagaan, strategi pemasaran, dan manajemen keuangan.

Selanjutnya kegiatan Studi Banding untuk menambah wawasan, pelaku IRT melakukan studi banding ke Magelang dan Kulonprogo, belajar dari IRT-UM sukses lainnya seperti Kripik Singkong Tani Jaya dan kripik tempe Mucuna Chip.

"Program ini memberikan dampak positif bagi mitra dan masyarakat lokal. Produk-produk IRT seperti keripik jamur dan tempe kripik alakatak kini memiliki kualitas lebih baik dan masa simpan lebih panjang. Selain itu, penguatan branding dan pemasaran diharapkan mampu membuka akses ke pasar yang lebih luas," terangnya.

Dengan adanya kolaborasi antara universitas, dunia usaha, dan industri, program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung ekonomi berbasis masyarakat serta meningkatkan daya saing pelaku IRT di tingkat lokal maupun nasional.

Sementara itu, Giyatmi, pemilik IRT Keripik Jamur Tiram, menyampaikan rasa syukurnya terhadap program ini.

"Saya memulai usaha dari budidaya jamur tiram putih di tempat kecil dengan modal minim. Alhamdulillah, saya bertemu bapak Yoto Widodo dan tim Universitas Veteran Sukoharjo yang memberikan saya semangat dan bantuan dari nol hingga usaha ini bangkit kembali. Saya juga diberikan alat-alat pendukung, seperti spinner dan alat pengemas, yang sangat membantu. Berkat mereka, saya terus bersemangat dan pantang mundur untuk maju,” ujarnya penuh semangat.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Sarwanti, pemilik IRT Keripik Tempe Alakatak. "Awalnya, usaha saya masih sederhana dan manual. Setelah mengikuti pendampingan dan penyuluhan dari universitas, Alhamdulillah usaha saya berkembang. Saya mendapatkan bantuan alat modern seperti spinner, pengering, dan chiller, yang sangat memudahkan proses produksi. Sekarang pemasaran lebih mudah, pembeli juga semakin banyak. Saya sangat berterima kasih kepada Universitas Veteran Sukoharjo yang telah membantu usaha saya menjadi lebih maju," ungkapnya. (Sofyan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top