Tingkatkan Minat Sejarah di Kota Solo Melalui Konten dan Jelajah Sejarah “MANGKUNEGARA VII”, Kolaborasi Menarik Mahasiswa Fotografi MBKM ISI Surakarta dengan Solo Societeit

Solo- majalahlarise.com -Mahasiswa Fotografi MBKM Mandiri FSRD ISI Surakarta dengan Solo Societeit berkolaborasi tingkatkan minat sejarah di Kota Solo menjangkau masyarakat segala usia. Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari Skema Magang MBKM Mandiri, sebuah program yang digagas oleh KEMENDIKBUDRISTEK sebagai wadah mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sesuai minat dan bidang yang ditekuni. 

Pelaksanaan program MBKM Mandiri skema magang Tahun 2024 menerjunkan mahasiswa Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia Surakarta, Eva Aulia Citra Muslimah dan Ramadhanty Armelia Putri berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Solo Societeit (Komunitas Jelajah Sejarah Kota Solo).

Keterlibatan mahasiswa Fotografi dalam meningkatkan minat literasi sejarah, disalurkan melalui konten-konten berupa foto dan video yang dikemas secara menarik dan diunggah di akun media sosial Solo Societeit. 

“Dalam bidang dokumentasi dan konten media sosial, komunitas Solo Societeit memberikan kebebasan kepada dua mahasiswa magang dari Prodi Fotografi ISI Surakarta untuk mencurahkan daya kreatifnya. Mereka dipancing terlibat aktif berkegiatan, dan juga memberi ciri dalam berkreasi, sebagaimana karakter hasil seni yang diunggah di media sosial," imbuh Heri yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Sejarah.

Selain itu, mahasiswa juga turut serta dalam kegiatan-kegiatan jelajah sejarah yang diselenggarakan oleh Solo Societeit. Salah satunya, Jelajah dan Bincang Sejarah: MANGKUNEGARA VII pada Minggu 29 Desember 2024. Kegiatan jelajah sejarah ini sebagai upaya pengenalan belajar sejarah dengan berjalan menyusuri titik lokasi, penyampaian materi, dan ruang diskusi sejarah.

Premakarsa Solo Societeit, Heri Priyatmoko MA menuturkan perhelatan kegiatan jelajah dan diskusi di Pura Mangkunegaran mengangkat topik Mangkunegara VII: Kisah Kuliner, Pamulangan, dan Militer Mangkunegaran. Acara tersebut untuk merespons animo publik yang dahaga akan sejarah Kota Solo dan bagian dari upaya menyemaikan "virus" menghayati sejarah lokal. Acara ini melibatkan dua mahasiswa magang dari Prodi Fotografi ISI Surakarta untuk bidang dokumentasi. Bagaimanapun, dokumentasi acara adalah hal penting di era digital ini. Selain sebagai jejak atau bukti kegiatan, dokumentasi yang diunggah dan dibagikan ke peserta merupakan sarana untuk bernostalgia di kemudian hari.

“Perhelatan yang diselenggarakan pada 29 Desember 2024 terbilang sukses. Satu hari setelah dibuka pendaftaran, kuota penuh. Langsung kami tutup, karena komunitas nirlaba ini menonjolkan segi kualitas bukan kuantitas peserta. Setelah puluhan peserta diajak jelajah, pada akhir acara digelar diskusi untuk menjawab rasa penasaran peserta seraya rehat. Mereka diajak membedah lebih dalam kisah yang dituturkan para pemandu dari komunitas ini.” tegas Heri yang juga menjadi narasumber dan kolumnis Solo tempo doeloe.

Heri juga mengungkapkan terealisasinya kegiatan Solo Societeit mendapat banyak dukungan terlebih adanya program magang kampus yang menyalurkan mahasiswa untuk ikut ditantang pengembangan komunitas. (Sofyan)